Untuk membangkitkan kembali Tradisi Anak Nagari Palinggam yang populer diakhir tahun 70-an lalu, masyarakat Pasa Gadang, Palinggam, Subarang Palinggam, Pasa Mudiak, Pamancuangan, dengan dukungan para perantau akan kembali menggelar Lomba Dayung Tradisonal, Palinggam Dayung Festival di Batang Arau mulai tanggal 24 hingga 27 Desember mendatang.
Selain untuk melestarikan melestarikan olahraga tradional, digelarnya Festival Dayung Palinggam juga untuk mendukung program Pemko Padang, dalam mencintai kebersihan lingkungan terutama dalam menjaga kebersihan aliran Sungai.
Demikian diungkapkan Ketua Pelaksana Festival Dayuang Palinggam 2015, Dikki Syarfin, dalam jumpa persnya dengan media di Padang, Minggu (26/10/2015).
Dijelaskannya, selain untuk menjalin silaturahmi antar-nagari yang ada, melalui kegiatan tersebut diharapkan ke depannya dapat terbentuk generasi muda yang memiliki jiwa sportive, jujur sehingga dapat berdaya guna dan berhasi guna dimasa mendatang.
Dalam pengukuhan struktur kepanitiaan yang dikukuhkan Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah di Mesjid Darussalam Palinggan beberapa waktu lalu, hampir 50 persen panitia didominasi oleh generasi muda.
Untuk itu, dengan kerja sama yang baik berbagai pihak, diharapkan Lomba Dayuang Tradional, Festival Dayuang Palinggam dapat terus terus digelar setiap tahunnya.
"Ini adalah pintu pembuka ke depannya tentu saja berbagai event akan kita gelar dalam rangka memancing orang kampung bisa menanamkan sikap sportive kepada generasi muda, bisa bersaing di daerah, maupun ditingkat Nasional, sehingga menjadi orang yang dibanggakan," tegas Dikki Syarfin.
Lebih lanjut Ketua Pelaksana Festival Dayuang Palinggam 2015, Dikki Syarfin mengungkapkan, untuk kondisi Sunpai Batang Arau yang kini terkendala akibat pendangkalan, pihaknya akan berkoordionasi dengan Pemerintah Kota Padang, agar jelang lomba digelar, dilakukan pengerukan oleh dinas terkait.
Ditambahkan, untuk peserta lomba, nantinya akan diikuti 64 tim utusan anak nagari, kampung, kelurahan se- Sumatera Barat. Sesuai ketentuannya, setiap tim tidak dibenarkan menurunkan pedayung yang tercantum sebagai atlit Podsi maupun dari unsur TNI dan Kepolisian.
Pemuncak dari lomba itu akan diberikan hadiah berupa satu ekor sapi ditambah uang pembinaan Rp 5 juta. Juara 2, satu ekor sapi , ditambah uang tunai Rp 2,5 juta rupiah. Sementara untuk juara 3 mendapatkan 4 ekor kambing ditambah uang tunai Rp 1,5 juta, serta juara 4, dua ekor kambing ditambah uang pembinaaan Rp 1 juta. (IS/HF)